Saturday, March 25, 2017

Dayu Alam Asri, Taman Kebanggaan Wong Sragen


Seragen merupakan Kabupaten kecil tapi memiliki beragam pesona. Jika berbicara Sragen, mesti travellers semua langsung memikirkan Museum Sangiran, tempat manusia purba itu kan? Kalo iya berarti wawasan ke_sragenan kalian masih kurang. Kalian perlu mengeksplore Sragen lagi. Karena Sragen juga memiliki taman cantik yang tak kalah dengan taman firdaus. Cuma bedanya, taman firdaus itu di surga akhirat, kalo taman Dayu Alam Asri adanya di surga dunia. Heuheu

Penasaran tentang apa aja yang ada di taman ini? Ini gw kasih kisi-kisi tentang taman yang juga tempat edukasi, sedikit saja ya. Kalo mau banyak langsung Cuss sana aja:

1. Mini Zoo
Kebun binatang mini alias mini zoo merupakan salah satu pemandangan di taman ini. Kalian bisa melihat berbagai hewan semacam ular, burung, dan beberapa aneka binatang lainnya. Cocok untuk travellers yang suka sama binatang, bisa lihat-lihat kesini. barangkali mau nambahin koleksinya, ngga papa kok. Hhhee

2. Wahana Bermain
Kalo kesini bawa anak-anak juga ngga masalah. Disana juga ada komesi putar, mobil-mobilan, dan juga ada taman lalu lintas yang bisa dijadikan pembelajaran anak-anak terkait tata tertib lalu lintas.

3. Kolam Renang
Ini buat kalian yang jatuh cinta sama air. Bisa menyeburkan diri berasik-asik dengan air yang seger. Pas banget kan, capek habis jalan-jalan terus renang deh.

4. Resort
Gaiss, disini juga ada Resort lhoo. Itu tuh tempat istirahat (pinjam bahasa orang elit). Kalian bisa duduk-duduk nyantai tuh disini.

5. Restoran
Kalo restoran itu sih wajib banget yaa. Dimanapun tempatnya pasti ada tempat makanannya. Eits, tapi kalo kalian ingin mencicipi kuliner wong sragen, bisa icip-icip disini lhoo. Ayam bakar dan saudara-saudaranya tersedia disini, wenak tenan wiss.

5. Hall Pertemuan
Ini buat orang-orang bertipe organisatoris banget. Kalian bisa melakukan rapat disini. Sekali-kali rapatnya di luar dong. Masak di kantor terus, boseh ahh. Sini bisa referensi kalo emang kalian pengin nyari tempat baru, sekalian jalan-jalan deh.

6. Kebun Agrowisata
Disini juga ada kebun agrowisata. Kalian yang suka sama tanaman, bisa tuh kesini. Sayuran sama buah-buahan ada disini. Bisa juga buat belajar menanam dan membeli produk kebun disini. Mayan buat oleh-oleh.

7. Flying Fox
Kalian yang suka adrenalin wajib nyoba permainan ini. Jantung berdegup lebih kencang kalo pas lagi jumping. Serasa jatuh cinta aja berdebar-debar. Hhaa

8. Sungai
Taman Dayu ini juga dikelilingi sama sungai. Tersedia juga sepeda air sama perahu kano. Mayan buat nyantai-nyantai. Apalagi kalo sama pacar, Ahh asik banget deh. Ditengah sungai mendayung perahu bersama.

Tempatnya berada di Desa Dayu, Sragen, Jawa Tengah. Sekiran 20 km dari Kota Solo. Untuk tiket masuk cukup dengan Rp. 5000.

Sunday, March 12, 2017

10 Filosofi Jawa dari Kanjeng SUnan Kalijaga

1. Urip Iku Urup
(Hidup itu Nyala, Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik)

2. Memayu Hayuning Bawono, Ambrasto dur Hangkoro
(Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak).
3. Suro Diro Joyo Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti
(segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dgn sikap bijak, lembut hati dan sabar)
4. Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake, Sekti Tanpo Aji-Aji, Sugih Tanpa Bondho
(Berjuang tanpa perlu membawa massa; Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan; Berwibawa tanpa mengandalkan kekuatan; Kaya tanpa didasari kebendaan)
5. Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan
(Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu).
6. Ojo Gumunan, Ojo Getunan, ojo Kagetan, ojo Aleman
(Jangan mudah terheran-heran; Jangan mudah menyesal; Jangan mudah terkejut-kejut; Jangan mudah kolokan atau manja).
7. Ojo Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman
(Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi).
8. Ojo Kuminter Mundak Keblinger, ojo Cidra Mundak Cilaka
(Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah; Jangan suka berbuat curang agar tidak celaka).
9. Ojo Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendo
(Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah; Jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat).
10. Ojo Adigang, Adigung, Adiguno
(Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti)
sumber : FB Kumpulan humor “Gus Dur” yang bisa membuat orang tertawa lepas….

Monday, March 6, 2017

Tes Kesetiaan, Keperawanan, dan Keperjakaan Ala Candi Sukuh


Situs candi Sukuh dilaporkan pertama kali pada masa pemerintahan Britania Raya di tanah Jawa pada tahun 1815 oleh Johnson, Residen Surakarta. Johnson kala itu ditugasi oleh Thomas Stanford Raffles untuk mengumpulkan data-data guna menulis bukunya The History of Java. Setelah masa pemerintahan Britania Raya berlalu, pada tahun 1842, Van der Vlis, arkeolog Belanda, melakukan penelitian. Pemugaran pertama dimulai pada tahun 1928.

Candi Sukuh merupakan salah satu tempat suci umat agama Hindu di wilayah pegunungan Lawu. Tepatnya, candi ini terletak di Dukuh Berjo, Desa Sukuh, kecamatan Ngargoyoso,Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Candi ini berjarak kurang lebih 27 kilometer dari kota Karanganyar dan 40 kilometer dari Solo.

Ada keunikan yang melekat pada candi ini. Keunikan tersebut adalah banyaknya ornamen vulgar yang menggambarkan kelamin manusia. Sehingga masyarakat setempat juga menyebut candi ini dengan sebutan candi saru. Disana terdapat relief Lingga-Yoni (Penis-Vagina) yang menempel seperti melakukan persenggamaan. Selain itu, banyak pula terdapat relief Penis yang sedang ereksi. Anunya besar pulaa. Cewe-cewe pasti ngiler. hahaaha 

Kita akan menemukan fakta menarik jika belajar lebih dalam dunia percandia. Adapun relief-relief mesum di candi bukan hanya gambaran yang tanpa arti. Melainkan, itu simbol tentang kehidupan manusia. Relief Lingga-Yoni melambangkan kesuburan. Dua elemen tersebut sangat esensial dalam perkembangan peradaban manusia. Selain itu, Lingga-Yoni mengajarkan keselaran kehidupan manusia yang saling melengkapi demi terciptanya kesuburan dan keselarasan. 

Ternyata, Candi Sukuh ini juga memiliki mitos yang menarik untuk disimak. Diantara:

1. Tes Istri yang Suka Selingkuh  
Konon seorang suami yang ingin menguji kesetiaan isterinya, dia akan meminta sang istri melangkahi relief Penis itu. Jika kain kebaya yang dikenakannya robek, maka dia tipe isteri setia. Tapi sebaliknya, jika kainnya hanya terlepas, sang isteri diyakini telah berselingkuh. 

2. Tes Keperawanan 
Jika sang gadis tidak perawan atau melakukan perselingkuhan melakukan tes ini, maka kain yang digunakan akan robek dan meneteskan darah.

3. Tes Keperjakaan
Apabila seorang lelaki mengetes keperjakaannya, maka ia harus melangkahinya juga. Jika laki-laki tersebut terkencing kencing, maka lelaki itu sudah tidak perjaka. 

Saran saya, bagi kalian yang sudah berumah tangga atau setidaknya kalian yang berpacaran harus datang kesini. Coba buktikan kesetiaan, keperawanan, dan atau keperjakaan pasanganmun. Mending tes disini daripada harus visum ke rumah sakit yang mahal itu. Heuheu

Wednesday, March 1, 2017

Inilah Tempat Mistis di Kawasan Pringgondani

Kawasan Pringgondani merupakan destinasi wisata religi bagi masyarakat Surakarta dan sekitarnya. Tempat ini juga dikenal sebagai tempat wingit oleh masyarakat sekitar. Kewingitan ini tidak terlepas dari narasi sejarah yang melekat padanya. Konon, Pringgondani merupakan kompleks pertapaan yang dipercaya sebagai salah satu petilasan Raja Majapahit yang terakhir, Prabu Brawijaya V. Ia  juga disebut sebagai Sunan Lawu, dan di tempat inilah dikisahkan ia bertapa hingga moksa.

Pringgondani berasal dari kata "pring" (bambu), "nggon" (tempat), dan "dani" (memperbaiki). Secara sederhana bisa diartikan sebagai "tempat yang digunakan untuk memperbaiki diri". Nama lain dari Pringgondani adalah “Eyang Panembahan Koconegoro”, karena di dalam kompleks pertapaan terdapat Pertapaan Koconegoro; sebuah tempat yang dituakan (dikeramatkan) yang digunakan untuk tempat bercerminnya kerajaan.

Dalam mitologi kerajaan Surakarta, ada empat tempat yang wingit. Keempat tempat tersebut mewakili empat penjuru arah mata angin. Konon, keempat tempat itu dapat digunakan sebagai tempat untuk melakukan permohonan pada penguasa agar hajatnya dapat dikabulkan.

Adapun ke-empat tempat tersebut adalah, di selatan ada Ratu Kidul atau Nyai Roro Kidul, di Samudra Hindia. Sebelah barat ada Kanjeng Ratu Sekar Kedhaton di Gunung Merapi. Di utara ada Bethari Durga yang berkedudukan di Hutan Krendawahana. Dan petilasan Pringgondani adalah salah satu tempat penguasa wilayah Timur berada; tempat petilasan Prabu Brawijaya V atau juga dikenal sebagai Kanjeng Sunan Lawu.

Perlu pembaca ketahui, Pringgondani merupakan kompleks wisata religi. Adapun yang dimaksud dengan kompleks adalah terdapat banyak tempat yang dijadikan sebagai tempat pertapan. Inilah tempat para Pertapa yang ada di kawasan Pringgondani;

1.     1. Sendang Gedang Selirang, bendungan aliran sungai
2.       2. Pertapaan Koconegoro, berada di lereng bukit sebelah utara sendang gedang      selirang
3.    3. Sendang Panguripan, terletak di lereng barat pertapaan koconegoro. Mempunyai makna bahwa air dari sendang sebagai sumber kehidupan
4.       4. Sendang Penganten (pancuran tujuh). Digunkan untuk mandi, bersuci, pengobatan alternatif, bermeditasi, dan melangsungkan permohonan.
5.   5. Sendang Muria, terletak di sebelah timur sendang pengantin. Berupa air terjun dan penampungan.

6.   6. Sendang Gentong. Terletak di sebelah kanan jalur telaga wali menuju ke gua pringgosari, diumpamakan sebagai lumbung.